Sabtu, 20 Desember 2008

Laskar Pelangi…Menarilah dan Terus Tertawa...!


Guyz… kalian pasti tau dech sama novel yang satu ini. Secara, novel ini tuch dach jadi salah satu buku bestseller di toko-toko buku… iya gak?? Gawat dech kalo kamu gak tau. Novel ini ditulis sama om Andrea Hirata. Siip!! Betul!! Laskar pelangi. Sekarang, novel yang satu ini dijadiin film yang bakal ngeramein industry film Indonesia lagi. Wah..wah..wah… hebat banget kan…. Laskar pelangi ini kisah nyata loch… hebat banget khan!!! Makannya kita perlu kasih applause buat Om andrea hirata!!! Ck..ck..ck… kita musti contoh tuch yang satu ini. Film ini disutradarai sama Riri Riza n diproduseri oleh Mira Lesmana.


Denger-denger ya prend.. film ne mo diluncurin bulan Seotember pas liburan lebaran…. Tapi di Jakarta dulu!! Scenario film ini ditulis oleh Salman Aristo yang juga nulis skenarionya film Ayat-Ayat Cinta atau yang lebih ngetrend disebut “AAC”. Tau gak kalo pencarian pemeran-pemeran yang bakal maen di film ini tuch nyarinya jauh lho! Di Belitung lho!! Kenapa nggak nyari di SMPN 3 aja yach?? Kan banyak juga!! He…he…he.. tapi bukan Cuma nyari pemeran aja loch di Belitung itu! Tapi syutingnya ada yang di sana juga loch!!! Wah…wah…wah harus kita acungi jempol nich… pemeran-pemerannya itu diantaranya alex komang, cut mini, tora sudiro, robby tumewu, jajang c. noer,ikanegara dan banyak dech pkoknya.


Biar kalian nggak penasaran, nich ada sedikit sinosisnya! Dibaca pelan-pelan yach!
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.


Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Oleh :
Rayi Anindya (8B)

1 komentar:

Rudi B. Prakoso mengatakan...

Salut untuk kalian.
Salam kenal dari saya.