Rabu, 16 Desember 2009

Mengakhiri NOVEMBER :)

Tidak terasa bulan November sudah mulai terbenam dari bersaiap terbit bulan Desember. Waw ! Jangan kita lewatkan kesempatan ini, tuk kita buat akhir November makin asyik !
1. Senyum selama beberapa hari terakhir sebagai tanda ramah kita pada mereka. Tapi, jangan terlalu berlebihan malah disangka gila nantinya.
2. Banyak memberi daripada menerima ! hampir tutup tahun kita jangan lupa untuk terus beramal ! Kalo udah keburu 2012 makin bingung cara beramalnya! *just kidding*.
3. Hitung pengeluaran ! kita makin boros apa makin hemat aja ?
4. Bikin rencana kedepan untu membuka awal Desember.
5. Tingkatkan rasa cinta kita pada Tuhan ! Ini yang paling penting,
Gimana ? Cukup ? masih kurang ? kalian bisa menambahkan sendiri :)

Heboh Video Macan Putih Mangsa Manusia

Waw ! Kehbeohan ini cukup membuat kita sedikit horror. Video yang beredar di daerah Bogor menggambarkan seorang satpam yang dimangsa panthera tigris dikawasan taman safari. Video yang berduarasi 2 menit ini menayangkan aksi si harimau putih dan rekannya. Korban terus meronta-ronta dan tampak dari kejauhan orang-orang bereteiak untuk menghentikan aksi si harimau. Video dengan format 3gp. Diakhir video ini, menggambarkan sebuah ruangan dimana si korban dibaringkan dengan lengan kanan dan kiri yang hilang dan kepala yang terputus.
Pihak kepolisian tanpa henti mencari kebenran dari video yang sudah menyebar luas. Siapakah yang akan bertanggung jawab atas video ini ? masih berani ke Taman Safari ?

Keutamaan Qurban :)

Apa sih sebenarnya keutamaan dari qurban itu ?
1. Dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda:"Amal yang paling disukai Allah pada hari penyembelihan adalah mengalirkan darah hewan qurban, sesungguhnya hewan yang diqurbankan akan datang (dengan kebaikan untuk yang melakukan qurban) di hari kiamat kelak dengan tanduk-tanduknya, bulu dan tulang-tulangnya, sesunguhnya (pahala) dari darah hewan qurban telah datang dari Allah sebelum jatuh ke bumi, maka lakukanlah kebaikan ini". (H.R. Tirmidzi).

2. Hadist Ibnu Abbas Rasulullah bersabda:"Tiada sedekah uang yang lebuh mulia dari yang dibelanjakan untuk qurban di hari raya Adha"(H.R. Dar Qutni).

Wah, tidak disangka keutamaannya besar juga. Ayo jadikan ini motivasi kita untuk berqurban !

Kesombongan

by: yuanita aisyah (8A)


Hari ini hujan deras mengguyur kota kami, Jember. Memang beberapa hari ini banyak hujan tak henti-hentinya berguyur. Apalagi dua hari lagi adalah Hari Raya Idul Adha. Banyak orang tidak bisa bebas bertransaksi hewan kurban yang memang sudah harus dipersiapkan dua hari sebelum Hari H. Disekolahpun Hari Idul Adha merupakan topik pembicaraan.
“Eh, tadi malam, tiba-tiba saja orang tuaku membawa tiga ekor sapi dan 4 ekor kambing untuk Hari Raya Qurban. Sebenarnya aku sangat terkejut, hebat kan?” Kata Tari, membanggakan diri. Tari adalah anak terkaya disekolah kami. Kesombongannya membuatnya dijauhi, tapi seakan-akan ia menganggapnya menjadi satu kelebihan.
“Bagaimana denganmu Neira? Apa ayahmu sudah membeli ternak untuk dikurbankan?”Tanya Tari kepadaku. Akulah yang selalu jadi bahan ejekan baginya, karena menurutnya orangtuaku bahkan tidak cukup kaya untuk menyekolahkanku.
“Aku tidak pernah mendengar orangtuaku membahas itu”Jawabku tenang sambil membaca novel. Bisa kulirik wajah Tari yang merah padam merasa ucapannya tidak cukup membuatku dipermalukan. Malah membuatnya ditertawai oleh teman-temanku yang lain setelah mendengar jawabanku yang tenang.
Hari ini adalah satu hari sebelum hari H. Bisa kulihat di majalah sekolah, wajah Tari dengan lugunya memenuhi cover, bersalaman dengan kepala sekolah atas penyerahan seabrek hewan ternak yang akan ia kurbankan di sekolah. Mulailah majalah-majalah tanpa cover bertebaran dimana-mana. Selalu begitu. Saat Tarilah yang menjadi model didepan cover, teman-temanku merobek cover itu dan membuangnya ke tempat sampah. Menurut mereka, orang yang mampu melihat cover itu lama-lama adalah orang gila. Dan orang gila itu termasuk aku. Menurutku tidak usah berbuat segitunya, karena setiap orang boleh membanggakan dirinya masing-masing.
“Kenapa kamu masih menyimpan covernya? Sudah robek saja!”Kata teman disebelahku, Candra, yang sangat membenci Tari. Terkadang ia memberiku pujian karena masih betah menjadi bahan ejekan Tari
“Kamu ini, tidak menghargai orang sekali. Kan dia sudah susah payah menahan senyum disitu, kasihan kan?” Jawabku meledek. Bisa kulihat wajah Candra memerah karena tertawa. Ikut-ikutan meledek senyum Tari yang seakan-akan memang dipaksakan.
Siang itu, pelajaran agama dimulai setelah istirahat pertama. Pak Huda, guru agama kami masuk dan menggelengkan kepala setelah melihat pemandangan yang sudah biasa. Tari memainkan heandphonenya tidak menjawab ucapan salam dari Gurunya.
“Hari ini, kita akan membahas tentang Hari Raya Kurban. Kurban yang diberikan untuk fakir, miskin, dan orang-orang yang benar-benar membutuhkan, merupakan satu bentuk penunjukan rasa ikhlas kita kepada yang diatas. Bukan bentuk kesombongan kita hanya karena ingin dilihat orang.” Kata Pak Huda menjelaskan. Bisa kulihat maksud dari perkataan itu untuk menyinggung Tari, tapi ia tidak memperhatikan dan hanya merepotkan sms masuk dengan suara yang nyaring dan mengganggu kelas. Pak Huda tidak suka menghukum muridnya, dengan itulah,Tari merasa bisa berbuat apa saja.
Malamnya, tiba-tiba satu kejadian yang membingungkan terjadi. Saat orangtuaku menghitung kupon yang didapat untuk mengambil hasil kurban, tiba-tiba telepon rumah berdering. Tari menelfon. Suaranya tak karuan diselingi isak tangis yang tak berkesudahan.
“Ibuku..ibuku meninggal,,”Katanya gagap. Saat itu aku mulai terkejut seraya menyebut, ”Innalillahi wainna ilaihi raji’un”. Saat itu aku langsung pergi kerumah Tari dan bertemu dengannya. Tidak banyak orang yang ada disana. Hanya ada aku, dan saudara jauhnya. Banyak tetangga hanya lewat, melihat dan berlalu tanpa peduli. Aku bisa merasakan apa yang dirasakannya. Kehilangan orang yang disayanginya di malam saat takbir bergema dimana-mana.
Neira menangis dipelukanku, tidak bisa berhenti berterima kasih. “Terima ka..kasih, Neira.. aku ti..tidak tahu apa yang terjadi tanpa kamu,”
“Aku hanya disini karena aku temanmu. Aku tidak mungkin meninggalkan temanku berlinang air mata tanpa ada seseorangpun yang menenangkannya. Karena itulah aku disini.” Jawabku sabar.
Esoknya, setelah pemakaman dimalam hari, Tari menyertaiku shalat ied bersama. Disebelahku, bisa kulihat air matanya berjatuhan. Ia tak peduli lagi dengan ternak-ternak yang ia kurbankan menunggu diluar gerbang sekolah untuk disembelih. Setelah itu, didepan semua orang ia menyatakan rasa bersalahnya selama ini.
“Semuanya, teman-teman, guru, kepala sekolah, dan semua orang yang berkumpul disini.Tari ingin mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas perlakuan tidak menyenangkan yang pernah Tari lakukan kepada semuanya. Tari telah merasakan rasa kehilangan yang besar yang seakan-akan memperingatkan Tari.” Ungkapnya seraya menangis tersedu-sedu. Ia tak lupa mendoakan Ibunya.
Tari mulai menjabat tangan teman-temannya, gurunya, berpelukan dan kembali menangis. Ia berjanji tidak akan bersikap mencela lagi,apalagi kepadaku.
Penyembelihaan dilangsungkan. Hasil dari itu semua, Tari berikan kepada orang yang membutuhkan, yang mendapat kupon ataupun tidak. Ia dengan ikhlas dan bahagia membagikannya. Tanpa ada kesombongan sedikitpun melekat dihatinya. Aku bisa melihatnya dari matanya dan wajahnya yang berbinar-binar.

Sabtu, 05 September 2009

Bagaikan Bunga Anggrek di atas Lilin

oleh: Wahyu Tri Dharmasanti (9e)

“Hah...!” desahku menghela napas.Pagi ini memang pagi yang indah dan cerah.Tapi, bagiku itu hanya tinggal kenangan.Aku masih tak percaya apa yang dikatakan oleh Mama kemarin.Kata2 itu masih ada dalam benakku.”Oh, Tuhan.....Apa benar aku ini....? Nggak ! Nggak mungkin ! Mana mungkin Mama setega itu padaku, lagipula belum tentu kalau aku ini bukan anak kandung Mama yang sebenarnya.Pasti Mama bercanda dan berpikiran aneh2.Apalagi Mama itu orangnya suka banget bercanda”, kataku beranjak pergi keluar kamar.Sedari tadi yang kulakukan hanya mondar-mandir saja di kamar atas.Ah, sudahlah ! Aku tak peduli, mungkin aku saja yang salah dengar.Aku masih penasaran ,hem....krugk, krugk, krugk !” Astaga ! Aku baru saja ingat, aku kan, belum makan dari tadi siang.Wah, bisa gawat nich ! Kalau Mama tahu, bisa diomelin nich, Wak-awak !” .Aku bergegas turun dari tangga.Jantungku berdetak tidak karuwan, sepertinya mau copot.Untung saja Mama pulang sore,jadi aku bisa santai sedikit.Tapi, aku harus tetap waspada,jika sewaktu-waktu Mama pulang cepat.Selesai makan siang, aku masih harus minum obat dan vitamin, barulah aku tidur siang.
Jam berdentang menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 22.00 malam.Tidak biasanya kalau Mama pulang malam sekali.Aku khawatir dengan Mama dan kakak, apalagi Bi Asih tidak memberitahukan aku, ke mana Mama dan kakak pergi.Sudah berkali-kali aku menelpon Mama, tapi tetap saja hp Mama nggak aktif.Aku mulai curiga pada Mama, kakak, dan Bi Asih.Karena jika kuperhatikan, belakangan ini....banyak sekali tingkah laku aneh dan perubahan yang terjadi pada diri mereka. ”Kelihatannya... . Mama, kakak, dan Bi Asih mulai bersekongkol.Aku harus !menyelidikinya, sebelum semuanya terlambat ! Ya, itu harus ! Dan harus kulakukan !” kataku bergegas masuk ke kamar.Aku ini memang pintar,selalu ada saja yang kulakukan.Dan teman2 bilang bahwa aku ini cerdik hanya karna di otakku ini, memiliki beribu-ribu akal yang licik.Tapi, itu semua aku lakukan hanya untuk menolong orang.Bukan, berbuat jahat dan jail !
Setelah semuanya sudah kupersiapkan, tepat pukul 03.00 pagi, Mama dan kakak pulang dengan baju berwarna gelap.Sehingga aku tak begitu jelas melihat wajah Mama dan kakak.Saat Mama dan kakak berjalan mengendap-endap, lampu aku nyalakan.Aku duduk di sofa dekat lampu ruang keluarga.Mama dan kakak langsung kaget setengah mati.Melihat hali itu, aku sendiri juga heran.Kenapa Mama dan kakak datang dengan baju serba hitam dan mengasi tersedu-sedu.Sesekali mereka menghapus air mata dengan tisu dan menutupi wajah mereka dengan kerudung hitam.Aku masih tak mengerti apa yang mereka tangisi.Tiba2 saja, Bi Asih datang dan ikut menangis histeris.Aku makin bingung dan tanpa kusadari, aku berteriak tak henti2nya agar mereka mau diam.Mama, kakak, dan Bi Asih saling berpandangan.”Mungkin, sudah saatnya kamu tahu, Sayang.Kenapa kami menangis”, kata Mama sambil berjalan dan akhirnya duduk bersama di sampingku.
Mama dan kakak merangkulku, sedangkan Bi Asih duduk di bawah tepat di depanku. ”Mona ,mungkin ini memang berat untuk kamu terima, tapi ini semua memang kenyataan”, kata Mama tak kuasa menahan tangis.Aku mulai menengahi perkataan mereka.”Tunggu2 ! Sebenarnya ini ada apa,sich ! Mona nggak ngerti”.Aku bingung dengan mereka.”Mona, Sayang....dengar dulu penjelasan kami.Kakak cuma nggak mau kamu pergi dari rumah ini.Kakak tahu, kamu masih bingung dengan kejadian ini.Tapi, cobalah Mona untuk mengerti karna kami semua sangat sayang denganmu”, kata kakak memelukku dengan erat.Aku cepat2 melepas pelukan erat itu tanpa perasaan.”Mona, Mama mohon kamu jangan pergi.Karna Mama sudah menganggap kamu seperti anak Mama sendiri.Mama mohon...., mohon...., sekali....saja, Sayang.Kakakmu akan menjelaskan semuanya”, ucap Mama sambil memohon di bawah kakiku.Mama, kakak, dan Bi Asih mereka semua menyembah di bawah kakiku.
Hatiku memang keras seperti batu, hingga diriku tak dapat mengerti perasaan mereka.Tak baik rasanya jika orang yang sangat menyayangiku harus menyembah di bawah kakiku sambil memohon.Kubungkukkan badanku dan kuulurkan kedua tanganku.Kugapai tangan Mama, kakak, dan Bi Asih agar mereka mau berdiri.Kucoba untuk duduk di sofa lagi, untuk menghentikan suasana yang penuh permohonan.Wajahku masih cuek dan kusut.Aku dengar kakak menghela napas sesekali.Kurasa ia ingin bicara sesuatu.”Begini, Mona.Dulu, Mama dan Papa kamu adalah teman baik Mamaku.Mereka selalu bersama dalam suka maupun duka.Mamaku dan Papamu sudah berteman sejak lama, malahan.....sejak kecil terus bersama.Sudah 8 tahun berlalu, Mama dan Papamu sudah banyak menolong Mamaku, hingga akhirnya Mama jadi seperti ini, seperti sekarang, seperti sekarang, seperti yang kamu lihat sekarang ini.Mamaku telah menjadi orang yang sukses walaupun Mama akan Papamu tidak lagi tinggal bertetangga.Meski begitu, Mama, Papamu, dan Mamaku tetap bersama.Bahkan Mamamu dan Mamaku saling berjanji.”Janji Bunga”, janji yang tidak pernah kuketahui bersama Papamu.Tidak lama kemudian, tiba2 saja.....Mamamu terserang penyakit aneh dan akhirnya meninggal dunia.Selang beberapa hari, Papamu juga meninggal akibat stroke.Kini, tinggal kamu sendirian, Mona yang dulu, adalah seorang bayi perempuan kecil nan mungil juga lucu.Dan sejak saat itu, kami berjanji akan merawatmu hingga kamu sukses nanti”, jelas Kak Lisa.”Kakakmu benar, Mona....Tapi, kalau kamu pergi, Mama tidak akan pernah memaafkan diri Mama sendiri”, sela Mama.Tak terasa air mataku jatuh berlinang.Aku heran, kenapa selama ini mereka sembunyikan hal ini dariku.”Tapi..., tapi kenapa ! Kenapa baru sekarang kalian.....mendoakan kepergian Mama dan Papaku.Hah !! Jawab ! Kalau di tanyai itu jawab, dong ! Kenapa Ma....,kenapa kak !” hatiku masih belum bisa menerima semuanya.Hancur rasanya, benar2 mendadak !
Mama berdiri dari kursi dan menerik tanganku.Aku bingung bukan kepalang.Ke mana Mama akan membawaku ? Mama dan kakak masih menangis tersedu-sedu, mereka seperti tak kuat dan tak tahan melihatku seperti ini.”Mona, kamu lihat isi taman ini, Sayang”, suara Mama terputus-putus.Mereka hanya ingin menunjukkan sesuatu tentang taman itu.Aku tak paham apa maksud perkataan Mama, aku benar2 tak mengerti sama sekali.”Ayo, Sayang.Ikut Mama, Mama ingin menunjukkan sesuatu terahasia yang belum kau ketahui, Mona.Kamu lihat semua bunga anggrek Mama.Mereka semua diam, tumbuh dan berbunga dengan penuh rahasia.Ada sesuatu di balik bunga anggrek itu.Mereka semua hanya berbisik, mencoba melupakan hal yang paling menyedihkan.Tahun2 silam yang penuh dengan kesunyian.Malam yang begitu gelap tanpa matahari, tanpa belaian lembut sang angin.Yang sengaja menjatuhkan, menyatupadukan antara putik dan benang sarinya.Mereka itu sama seperti kamu, Mona.Hidup berselimutkan rahasia.Rahasia antara Mama dan Mamamu.Tak ada yang tahu tentang rahasia itu.Maafkan Mama, Mona.Mama belum bisa memberi tahu kamu, Sayang.Tapi, jika kamu benar2 ingin tahu dan sudah siap menerima semuanya.Dekati saja bunga2 itu !” Mama berlari menjauh dariku.Meninggalkan aku sendirian di taman.
Hatiku luluh rasanya.Aku masih berdiri di tengah indahnya taman bunga.Kugerakkan langakah kakiku yang terhenti sedari tadi.Kujongkokkan badan ini, duduk di dekat salah satu bungan anggrek, di antara hembusan angin sepoi.Tubuhku bagaikan benteng menutupi anggrek itu.Kusentuh batang bunga anggrek yang menggantung di atas kepalaku.Batangnya patah, sama seperti hatiku yang hancur sekarang ini.Tanpa kusangka, batang bunga anggrek itu mengeluarkan selembar gulungan kertas kecil.Aku penasaran, apa sich isisnya ! Kubaca sekata demi kata, kucoba untuk mengerti kalimat itu.Kupatahkan semua tangkai bunga anggrek Mama yang terindah.Aku tak percaya maksud semua ini, kenapa Mama terlalu banyakmenyimpan rahasia yang sudah bertahun-tahun lamanya mereka simpan dalam bunga ini.Bayanganku kabur, penuh tangis, kepalaku pusing, dan tiba2.....Brak ! Aku pingsan di bawah naungan anggrek dan terik sinar matahari.
Belaian lembut memecah mimpi indahku.Tubuhku teramat lelah, mataku berbinar-binar membuka keheningan.Kulihat Mama duduk disampingku.Melihatku dengan penuh kasih sayang mendalam.Aku terbangun, menitikkan air mata.”Maafkan aku, Mama.Aku sudah menyakiti hatimu.Maafkan aku, maafkan aku....hiks...hiks...!!” kupeluk erat Mamaku yang terkasih.Tak terasa air mataku jatuh berlinang.Suasana menjadi duka, hatiku bahagia.Namun kini, tinggal kepedihan di hati yang terasa amat menyakitkan batinku.Ternyata, sungguh tidak menyenangkan rasanya untuk ingin tahu rahasia seseorang.Dan sekarang, aku mulai sadar arti dari sebuah “Rahasia Bunga Anggrek” yang selalu Mama ucapkan kepadaku dan itulah sebabnya mengapa aku harus sayang pada anggrek itu.

Boys Before Flower




oleh: dEvie AnggRaeni (9e)


Boys Before Flowers merupakan drama terbaru Korea yang akan tayang di stasion TV Indosiar Semenjak 1 Juni 2009. Drama Korea Before Flowers adalah sebuah Drama Meteor Garden versi Taiwan dengan adaptasi dari manga Hana Yori Dango.

Yang menjadi heboh tentang Drama ini adalah, bahwa Boys Before Flower atau Boys Over Flower dan dalam bahasa Koreanya adalah Kgotboda Namja ternyata menyimpan sebuah misteri kutukan.

Selama proses produksi serial yang menyebabkan demam Boys Before Flower di Korea ini berlangsung, sudah empat pemain mengalami kecelakaan mobil, kebetulan keempat pemain tersebut merupakan pemeran utama drama Meteor Garden versi taiwan tersebut.

Tiga pemeran utama Drama tersebut yaitu personel F4, yakni Kim Hyun-joong, Kim Bum, dan Kim Joon, serta pemeran utama wanita, Goo Hye-sun, yang berperan sebagai Geum Jan-di (versi Taiwan bernama San Chai). Kecelakaan terakhir menimpa Goo Hye-sun, yang terjadi pada 28 Februari lalu, dan membuatnya harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit.

Belum selesai keterkejutan pemirsa, pada 7 Maret lalu atau sepekan setelah peristiwa kecelakaan Goo Hye-sun, Jang Ja-yeon, pemeran Sunny, satu dari tiga gadis kaya pengganggu Jan-di, tewas gantung diri di rumahnya di Bundang. Kakaknya menemukannya pada pukul 19.30 waktu Korea. Ja-yeon, 27 tahun, gadis lulusan Chosun University--universitas tertua dan prestisius di Korea Selatan - dilaporkan mengalami depresi berat sejak kedua orang tuanya tewas akibat kecelakaan mobil sepuluh tahun lalu.

Namun, teman-teman terdekatnya mengatakan Jang Ja-yeon mengalami banyak masalah dengan manajemennya, terutama yang berkaitan dengan proses pembuatan serial Boys Before Flower. Beberapa jam sebelum tewas, ia menelepon temannya dan mengatakan, "Masalah ini terlalu sulit dan saya ingin mati".

Senin, 31 Agustus 2009

Seputar Siswi Kelas Akselerasi

oleh: Susanti Sugih R. (8f)

Mulai tahun ini, 2009, di sekolah tercinta kita yaitu SMPN 3, ada pertambahan kelas khusus. Kelas khusus itu mempunyai nama 7G atau sering dipanggil CIBI. CIBI adalah singkatan dari Cerdas Istimewa Bakat Istimewa. Kelas CIBI adalah kelas akselerasi. Kelas 7G ini mempunyai 21 0rang siswa dan siswi.
Salah seorang siswi dari kelas akselerasi ini ada yang bernama Edena Yulifarina. Edene Yulifarina atau sering dipanggil Lifa oleh teman-temannya, suka sekali menggambar dan membaca. Kata salah seorang temannya, Lifa paling suka sekali menggambar baju. Lifa sendiri tidak tahu apa alasannya, dia suka menggambar baju. Kalau baca sih, Lifa suka baca buku apa saja. Menurut dia, baca komik, novel, dan buku pelajaran itu sama saja, tidak ada bedanya. Dia paling menyukai pengarang buku yang bernama J.K. Rowling dan Sir Arthur Conan Doyle. Katanya sih, mereka kalau membuat cerita, bagus banget dan menyentuh.
Perempuan yang lahir di Jember tanggal 9 Juli 1996 ini, ingin menjadi seorang desainer. Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini bertempat tinggal di Jl. Raung 4/ L 14 A. Menurut kakak Lifa, dia itu termasuk orang yang pendiam. Dia mendapat nilai bagus saat UASBN. Nilainya 28,75. Wah hebat! Gadis ini lebih senang memilih sekolah di SMP 3 untuk menimba ilmu daripada sekolah lainnya. Tapi kata Lifa, dia tidak mempunyai prestasi. Mudah-mudahan saja di SMP ini dia bisa mendapat prestasi yang luar biasa dan dapat membanggakan orang tua. Amin.
Gadis yang menyukai salad buah ini, senang karena bisa masuk kelas akselerasi dan bisa mengalahkan kakaknya. Menurut Lifa di kelas akselerasi ini anak-anaknya asyik-asyik. Jadi, setiap hari Lifa itu tidak pernah sedih di kelasnya. Meskipun pelajaran di kelas akselerasi ini cepat, tapi LIfa tidak pernah bingung tentang apa yang disampaikan oleh guru. Saat dia belajar, dia menginginkan keadaan yang santai meskipun dia mempelajari materi lebih cepat. Motto hidup Lifa adalah “Berjuang terus dan semangat selalu”. Jadi meskipun kita gagal menghadapi suatu masalah, kita tidak boleh menyerah. Kita tetap harus berjuang dan semangat.

Jumat, 14 Agustus 2009

Kekuatan Mistis Pohon Durian Tua


Oleh : Tania T.R. (9B)

Suatu hari pada acara misteri di sebuah televisi, seorang paranormal sedang mengadakan pendeteksian di daerah yang terkenal angker.
Mas Joko(reporter tv) : "Pak, disini ini kalau di lihat dari mata batin
bapak, bapak meelihat apa saja pak?"
Pak Sadi(sang paranormal) : "Saya melihat disini ini banyak banget mas
ya wujutd penampakan. Ada gondoruwo,
besar hitam pokoknya serem deh mas,
kuntilanak itu juga ada dia ber gerombol
tampaknya di sini tempat mukinya mereka
mas.dan tidak jauh dari masnya itu ada cewek
tapi mukanya hancur mas banyak darah,dan
dia sedang melihat kita."
Mas Joko : "OK, Pak. Tadi pada siang hari saya melihat
sebuah gubuk disana pak,dan saya rasakan
getaran mistisnya itu besar sekali pak. "
Pak Sadi : "OK kita kesana."
(dalam perjalanan ke gubuk pak Sadi melihat sebuah pohon durian yang sangat besar dan...)
Pak Sadi : "Wah...wah...ini mas"
Mas Joko : "Kenapa pak?"
Pak Sadi : "Ini pohon durian gede banget dan tinggi
banget ya mas."
Mas Joko: "Iya pak"
Pak Sadi : "Pohon ini mas ya sudah berumur (pak Sadi
terdiam) udah puluhan tahun mas."
Mas Joko : "Kira-kira wujud penampakan apa yang
bapak lihat, gondoruwo, kuntilanak atau
pocong"
(tiba-tiba sang juru kamera maju kedepan dengan berharap semoga mendapatkan sebuah penampakan)
Pak Sadi : "He, kamu jangan maju ke situ ini bahaya
sekali ini" (sambil marah-marah)
Pak Sadi : "Wah..wah...ini bahaya banget mas" (kemudian terdiam)
Mas Joko : "Pak kayaknya saya juga merasakan getaran-
getaran mistisnya, Pak"
(tiba-tiba pak Sadi terdiam dan memejamkan matanya dan tersenyum manis pada mas Joko)
Pak Sadi : "Ini bukan wujud penampakan seperti yang
mas kira."
Mas Joko: "Jadi apa, Pak" (dengan penuh rasa
penasaran)
Pak Sadi : "Ini pohon durian kan besar dan tinggi skali
mas, jadi bahaya bagi orang yang lewat sini.
Kalau ada orang yang lewat sini terus
kejatuhan buah durian kan sakit banget tuh
mas Jadi bahaya bagi orang yang lewat sini,
lewatnya harus muter ke sana dulu."
Mas Joko dan kru tv : "$%$@#!@!*&^$# "
Pak Sadi : "Tau gak mas buah durian itu kesukaan saya"
(sambil melihat ke buah durian yang besar)
Mas Joko : "Terserah,emang gw pikirin.!#@~^%$#*&"

Four Seasons


By : Nurindra Rusmana (9A)

In comes the leaves of Fall
So beautiful it will enthrall
Wonderful red, yellow and brown
Mother Nature should wear a crown
Then comes the snow
And the streets are aglow
With children playing like animated dolls
Then suddenly Spring calls
April showers may come down
Just when you are walking downtown
Along the beach the tide is high
As all the children walk by
Soon it begins to get hot
Now Summer we've got
Sometimes you can feel the sun's rays
Heating up through the humid haze
The circle goes round and round
Four Seasons we are bound

Belajar dari Masa Lalu untuk Hadapi Masa Depan !

Oleh : Riza Adrian S. (9A)

"Ada tiga momen sejarah bangsa yang ingin saya ajak saudara-saudara untuk merenungkannya dan mengambil mutiara kebajikan, yang berguna bagi perjalanan bangsa kita ke depan"

Pidato kenegaraan 14 Agustus 2009 , yang telah dibacakan oleh Bapak Presiden SBY di gedung MPR-DPR cukup membuat hati para petinggi Negara tersentak . Bagaimana tidak , pemimpin Negara kita seolah memberikan peringatan pada pemegang kuasa di tanah air kita . Tiga refleksi yang telah beliau ucapkan akan membawa damapak yang cukup besar , dimana semua komponen Negara disertakan untuk bersama-sama mebangun negara ini menjadi lebih baik .

“Pertama, tentang makna proklamasi kemerdekaan 1945, dan bagaimana kita terus mengaktualisasikan semangat kemerdekaan ini di masa kini dan di masa mendatang.

Refleksi yang kedua adalah tentang apa yang terjadi di negeri kita lima puluh tahun yang lalu. Kita kenal ada tonggak sejarah penting pada waktu itu, yaitu dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959, untuk kembali kepada Undang-undang Dasar 1945. Ini merupakan tonggak sejarah, karena kalau kita lihat benang merahnya, sesungguhnya bangsa Indonesia yang baru merdeka saat itu, ingin betul mencari bentuk atau sosok demokrasi yang diyakini paling tepat untuk negeri kita.

Sedangkan refleksi yang ketiga, saya mengajak untuk merenungkan apa yang terjadi di negeri kita sepuluh tahun yang lalu. Tahun 1999 juga merupakan tonggak sejarah bangsa. Sesungguhnya, setelah kita mengalami krisis yang luar biasa tahun 1998, maka tahun 1999 merupakan awal dari era reformasi yang sampai sekarang tengah kita jalankan. Awal dari era reformasi kita ditandai dengan dua hal penting. Pertama, untuk pertama kalinya dilakukan amandemen terhadap konstitusi kita, yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Kedua, berakhirnya Dwi Fungsi ABRI yang juga berarti berakhirnya peran politik ABRI dalam kehidupan bernegara kita.”

Tiga harapan yang beliau lontarkan, bisa dijadikan pedoman bagaimana kita harus mulai memaknai hari peringatan HUT RI ke 64 yang diwarnai sejarah hebat . Sudah lama kita berdiri di bumi pertiwi sambil mencerca tanah sendiri . Kita seharusnya tahu, bagaimana tanah ini dilahirkan untuk dijadikan tempat kita berlindung . Tonggak sejarah diharap mampu menyadarkan kita sebagai warga Negara untuk tetap mempertahankan bumi pertiwi Indonesia. Menyambut kemerdekaan bersama dengan suasana hikmat. Tapi, kita jangan hanya menyadari kesalahan, harapan untuk memperbaiki bangsa dengan segera harus diwujudkan secepat mungkin . Dengan belajar dari pengalaman, tentu dapat menjadi bahan introspeksi diri. Meskipun berbagai ancaman mengganggu, terorisme, dan berbagai hal lain tentunya kita harus semakin memperkuat persatuan. Bersama bangun tanah air !

Musim Gosip


Oleh : Kirana Dyah – 9A


Aku sudah bosan
Mendengarkan bisikan
Dari sana sini
Dari kanan kiri

Membicarakan semua tentang apa pun
Membicarakan yang tabu
Membicarakan hal yang tidak perlu
Membicarakan entah apa itu

Apalah guna ...
Ikut dalam pembicaraan
Yang dapat menyinggung perasaan
Perasaan mereka

Pembicaraan itu ...
Belum tentu kebenarannya
Pembicaraan itu ...
Menyayat dan mencabik hatinya

Hentikan ...
Hentikan ...
Hentikan semua ini ...
Ini hanyalah hal yang tak berarti

PIDATO KENEGARAAN


Oleh : Okta Eka S. (9A) dan Tiara R. Y. (9B)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jumat (14/08/09) pagi menyampaikan pidato kenegaraan didepan Sidang Paripurna DPR menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke 64 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam pidatonya, Presiden kembali mengecam aksi terorisme yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban.

Jelang detik-detik Hari Ulang Tahun ke 64 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jumat pagi menyampaikan pidato kenegaraan dihadapan Sidang Paripurna DPR. Selain dihadiri seluruh Anggota DPR, Sidang Paripurna juga dihadiri oleh putra putri bangsa yang berprestasi seperti juara olimpiade Fisika.

Dalam pidatonya, Presiden kembali mengecam aksi terorisme yang dilakukan segelintir orang sehingga menyebabkan sejumlah korban tewas. Presiden menilai, aksi pengeboman sebagai tindakan tidak berpri-kemanusiaan. Presiden menyatakan negara tidak boleh kalah oleh aksi-aksi semacam ini. SBY menjamin, negara akan melindungi, melayani dan meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. SBY juga mengharapkan kewaspadaan masyarakat untuk mencegah aksi teror.

Selain menyoroti aksi terorisme, pidato presiden juga mengulas sejumlah permasalahan yaitu pencarian bentuk demokrasi yang tepat bagi Indonesia, memperkuat tiga pilar kehidupan bernegara, paradigma dan strategi yang terdiri dari 10 sasaran utama diantaranya stabilitas nasional yang mantap, demokrasi dan keterbukaan serta hukum dan ketertiban.

Sidang Paripurna DPR memperingati Hari Ulang Tahun ke 64 Kemerdekaan Republik Indonesia diwarnai terlewatkannya lagu Indonesia Raya di awal acara. Hal ini diakui Ketua DPR RI Agung Laksono sebagai sebuah kekeliruan DPR.

Surat Pembaca


Hai Mikro!!!
a. Aku de***, siswi SMPN 3 Jember. Aku mau usul nich...
Coba dech buat rubrik "GOSSIP", biar mading jadi semakin seru dan bisa jadi heboh kalo di lihat sama semuanya. Aku tunggu ya Mikro?


b. Hai Mikro yang semakin oyi...?!
Aku Betari C. Aku punya kritik nech... Menerutku, beritanya kurang remaja banged.
Adain profil BBF (*Boys Before Flowers) donk! Apalagi aku ngefans banget ama Kim Bum! Thank's ..

Rabu, 12 Agustus 2009

Rame-Rame Kemerdekaan

By : Talita Dinda (9A)

Apa yang muncul dalam benak kita setiap mendengar tanggal 17 Agustus? Pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak dari proses perjuangan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan yang diwarnai oleh pertempuran darah para pahlawan kusuma bangsa dalam melawan penjajahan.

Tidak terasa telah 64 tahun Kemerdekaan ini diraih oleh Bangsa Indonesia . Kita sebagai generasi penerus, tentunya wajib kita lestarikan dan kita mantapkan semangat Patriotisme, cinta Tanah Air serta rasa Bela Negara yang tinggi ditengah pengaruh globalisasi yang sarat dengan pengaruh budaya dan semangat kebarat-baratan dengan berdalihkan modernisasi yang nyata-nyatanya mengancam lunturnya budaya luhur bangsa Indonesia .

Salah satu hal yang biasa dan wajib dilakukan dalam memperingati HUT RI ke 64 ini adalah diselenggarakan lomba-lomba di lingkungan masyarakat . Ada lomba lari kelereng, makan kerupuk, dan lari bendera .

1. LARI KELERENG
Lomba ini biasa dimainkan oleh anak anak . namun bukan berarti orang dewasa tidak bisa melakukannya juga. Lomba ini terkesan sangat simple para peserta di wajibkan membawa sebuah kelereng yang di bawa melalui sendok yg di taruh di mulut dan membawanya sesuai jalur yang sudah ditentukan , siapa yang paling cepat sampai di garis finish dialah pemenangnya.


2.MAKAN KERUPUK
Para peserrtanya juga kebanyakan masih anak-anak, namun tak jarang diselenggarakan untuk orang dewasa . Lomba ini termasuk yang paling digemari maklumlah, kan berhubungan dengan makanan heheh . Kerupuk digantung di sebuah tali lalu pesertanya wajib menghabiskan kerupuk tersebut tanpa tersisa dan tanppa bantuan tangan .




3. LARI BENDERA
Sebenarnya lomba ini hampir sama dengan lari kelereng hanya saja yang membedakannya “atribut” yang dibawa . kali ini peserta harus memindahkan bendera satu persatu ke tempat yang telah disediakan dengan cara berlari dan peserta yang paling banyak memindahkan bendera dan yang paling cepat waktunya keluar sebagai pemenangnya .

Suara Hati Para Pemuda

By: Dyna Rahmadanty (8d)

Seruan hati para pemuda….
Bergejolak dengan jiwa….
Dengan segenap nafas yang memburu….
Berseru menjadi satu….

Saat-saat yang dinantikan….
Membentuk suatu harapan….
Menjelma dalam kuatnya keinginan….
Membayang dalam angan-angan….

Disini kami berdiri….
Bersama-sama pijakan kaki….
Menanti suatu yang pasti….
Mengucap janji dalam hati….
Satu arah yang tersirat…..
Bersama menggapai kemerdekaan…..

Nusantari dan 17 Agustus


Nusantari . Satu kata. Ya, Hanya satu kata. Namaku memang hanya satu kata. Tetapi aku sangat amat menyukai namaku. Aku tetap menyukai namaku walaupun mereka sering menertawakan saat aku menyebutkan namaku. Mereka yang kumaksudkan di sini adalah orang – orang yang belum mengenal aku.

Sudah 3 kali aku mengalami kejadian – kejadian ini. Kejadian dimana aku ditertawakan karena namaku. Pertama saat aku memperkenalkan diri di Taman Kanak- Kanak Bunga Bangsa, tempatku belajar melipat dan merekat untuk pertama kali. Saat itu guru dan teman – teman menertawaiku saat aku menyebutkan namaku dalam kalimat – kalimat pendek perkenalanku dan saat itu aku hanya tersenyum karena aku menganggap mereka tertawa karena namaku bagus.

Kedua, saat aku mengikuti Ibuku mendaftarkan diriku di SD Harapan Bangsa 01. Saat itu seorang bapak berkumis dan berwajah galak tertawa ketika Ibuku menulis namaku di formulir pendaftaran. Yang kuingat saat itu aku mulai cemberut mendengar manusia berkumis itu tertawa. Kupikir namaku aneh.

Ketiga, hari pertamaku di SMP Pelita Harapan 01 saat Ibu Guruku mengabsen murid – muridnya di kelas, aku masih ingat saat itu nomor absenku 13 dan saat Ibu Guruku memanggil namaku, teman – teman sekelasku mulai berbisik – bisik dan kemudian tertawa terbahak- bahak seolah mereka melihat monyet terbang. Kali ini aku benar – benar masih ingat karena kejadiannnya baru 2 tahun yang lalu, saat itu aku mulai berkaca – kaca rasanya saat aku ingin menenggelamkan diri di Samudera Arktik. Aku mulai menganggap namaku benar – benar jelek dan tidak elite seperti nama teman – temanku yang lain. Nusantari. Sangat Indonesia menurutku dan aku membencinya.

Mengingat Indonesia yang bukan merupakan salah satu Negara maju di dunia dan keadaannya sekarang sedang carut marut. Aku benci namaku. Bahkan saat itu aku berpikir untuk apa Ibu dan Ayahku membawa pulang aku dari Rumah Sakit saat aku masih bayi kalau hanya untuk dinamai Nusantari.

---
Rabu siang, sepulang sekolah, 13 Agustus 2008
“Eh, Tari. Ibu sedang mencari resep masakan Indonesia untuk Ibu masak nanti pada saat peringatan hari kemerdekaan sekaligus merayakan hari ulang tahunmu. “kata Ibu. Aku hanya ber-ooo ria.

“ Kenapa, nama Tari harus Nusantari, Bu ?” lanjutku.
Ibu hanya tersenyum mendengarkan pertanyaanku. Aku mulai sebal melihatnya.
“ Nusantari itu bukan nama yang bagus, Bu. Nggak elite dan terlalu Indonesia. Tari nggak suka nama ini.”

Lagi – lagi Ibu hanya tersenyum. Aku mulai menekuk mukaku dan mengumpat dalam hati. Dan kemudian aku mulai pergi ke kamar dan membiarkan Ibuku meneruskan membaca majalah masakan yang berjudul ‘Aneka Resep Masakan Indonesia Seri Jempolan’ . Aku menggumam dalam hati “Lagi- lagi Indonesia.”

---
Jumat sore, 15 Agustus 2008
Ayah bersiap- siap akan pergi. Aku tidak tahu beliau akan ke mana. Sambil membawa berlusin – lusin bendera merah putih dari plastik dan bermeter-meter benang kasur.
“ Mau ke mana, Yah ?” tanyaku.
“ Berkumpul bersama – sama dengan Ayah – Ayah yang lain di rumah Pak Kamil, Tari.”
“ Untuk apa, Yah ?”
“ Menyulap gang ini menjadi Indonesia yang benar- benar Indonesia. “
“ Maksud Ayah ? “ Aku benar – benar tidak tahu maksud ayah membuat gang ini menjadi Indonesia yang benar- benar Indonesia. Rasanya gang kecil ini, di mana aku tinggal dan menghabiskan masa – masa kecil indahku sudah cukup mencerminkan Indonesia. Tetanggaku semua berbicara menggunakan Bahasa Jawa dan menurutku gang ini cukup kumuh dan kecil sangat sederhana. Indonesia sekali.
“ Lihat saja apa yang terjadi dengan gangmu ini besok lusa, Tari. “
Tanpa mengerti maksud ayah dan tanpa menebak – nebak maksud ayah lagi, lagi – lagi aku masuk kamar sambil menggumam “ Lagi- lagi Indonesia ”
---
Minggu pagi, 17 Agustus 2008
“Selamat ulang tahun buat diriku sendiri ..” Aku mengucapkannya saat bangun pada pagi ini. “…dan Indonesia tentunya.” lanjutku setengah hati. Aku segera mengganti piyamaku dengan kaos putih bergambarkan burung Garuda, lambang Negara Indonesia. Sejak kecil, Ibu dan Ayah menyuruhku memperingati 17 Agustus dengan sempurna. Sampai sekarang aku tidak pernah mengetahui maksud kata – kata dengan sempurna itu. Yang aku tahu setiap tanggal 16 Agustus malam Ibu membelikanku baju yang bernuansa Indonesia, seperti kaos bergambar pulau – pulau di Indonesia, semuanya lengkap dari Sumatera sampai Papua, bahkan ada yang gabungan membentuk Negara Indonesia seperti di peta, kaos bertuliskan naskah proklamasi, bergambar foto Bung Karno, dan beberapa kaos yang lain. Dan setelah Ibu membelikan kaos – kaos tersebut aku disuruhnya memakainya tanggal 17 pagi sampai siang. Aku juga tidak boleh bolong mengikuti upacara kemerdekaan di Alun – Alun kotaku.

Akupun keluar kamar, Ibu dan Ayah bergantian mencium pipi kiri kananku dan mengucapkan selamat ulang tahun. Kemudian aku mandi dan menikmati sarapanku, nasi goreng merah putih buatan Ibu. Merah karena nasi gorengnya berwarna merah dan putih karena telur dan krupuknya berwarna putih. Selanjutnya aku segera bergegas ke Alun – Alun diantar Ayah untuk mengikuti upacara kemerdekaan. Aku melihat gangku begitu meriah dihiasi bendera plastik merah putih.

Setelah rangkaian acara dalam upacara tersebut tibalah waktunya pengibaran bendera merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. “…Indonesia Raya merdeka merdeka. Tanahku Negeriku yang kucinta.. Indonesia Raya merdeka merdeka. Hiduplah Indonesia Raya…” Aku menyanyi kecil dalam posisi penghormatan. Tak kusangka aku menangis dari awal lagu sampai selesainya. “Tegak Grak …” saat komandan upacara mengucapkan komando ini aku berkata kecil “Aku cinta namaku, Nusantari dan aku akan lebih mencintai Indonesia karena namaku adalah bagian dari Indonesia.”

Kamis, 07 Mei 2009

Lagu Terampuh Minggu Ini !!

Hai, Guys! Rehat sejenak yuk, kita liha chart lagu pop Indonesia per 7 Mei 2009!!

1. Vierra - Dengarkan Curhatku

2. The Changcuters - Main Serong

3. Peterpan - Tak Ada Yang Abadi
4. Agnes Monica - Teruskanlah

5. Afgan - bukan cinta biasa

6. Mulan Jameela - Lagu Sedih

7. Olga Syahputra - Hantu (Hancur Hatiku)

8. Seventeen - Lelaki Hebat

9. Bunga Citra Lestari - Hanya Untukmu

10. Gita Gutawa - Aku Cinta Dia

11. Ello - Andai Selamanya

12. Naff - Bila Nanti Kau Milikku

13. Duo Maia - Serpihan Sesal

14. Lyla - Percayakan

15. Okky Lukman - Jangan Hanya Bicara

16. Shinobi - Tak Ada Yang Lain

17. Gigi - Ya Ya Ya

18. Dewi Sandra - Kapan Lagi Kau Bilang I Love You

19. Rossa - Tega

20. Vidi Aldiano - Status Palsu




NEW ENTRY :


* Five Minutes - Aku Tergoda

* Ungu - Hampa Hatiku

* Superman is dead - jika kita bersama

SOure : Dahsyat RCTI

Gimana, nonjok abis, kan, lagu-lagunya??!! So pasti,, selamat buat Vierra yang menempati peringkat 1 untuk minggu ini. Ingin tahu lebih lanjut tentang Vierra ?? Tongkrongin terus http://mikro.smpn3jember.com, yah!! See yah later..

Kamis, 23 April 2009

Hal Terindah yang Tuhan Ciptakan


By: Betari Aisah (8A)

Harapan dan impian…
Merupakan 2 hal terindah yang Tuhan ciptakan di dunia
Meskipun, impian tak selalu sejalan dengan kenyataan
Hidup menjadi lebih ”hidup”, jika impian itu terus bertahan
Di dalam hatimu, teguh di tengah himpitan dilema...

Dan itulah sebenar-benarnya hidup
Seorang menjadi lebih kuat setelah merasa sakit
Impian dan harapan menuntun kita untuk bangkit
Namun apalah arti impian tanpa keyakinan
Hanya kuldesak tanpa ujung, bahkan tak tahu di mana batasnya
Meski sadar, akhir jalan itu adalah buntu

Yakin, sebuah kata yang juga Tuhan turunkan ke bumi
Namun, lama keyakinan itu mengendap begitu saja
Kau telan bulat-bulat ke dalam perut, dan terlupa...

Impian yang patah di tengah jalan
Karena sebuah keyakinan yang hilang
Tergerus kekacauan rasa, yang tak sanggup kau kuasai
Padahal Tuhan mengkaruniai hati
Hati, untuk menggenggam dunia, menuju surga-Nya

Betapa tega kau buang keyakinan itu
Merusak pilar-pilar impian
Merubuhkan jembatan harapan
Dan meruntuhkan masa depan

Harapan, impian, dan keyakinan...
Kini ada 3 kata terindah yang Tuhan turunkan ke hadapan kita
Jika kita tak merengkuh ketiganya, maka dengan mudah kita terjatuh
Tetapi, ketika ketiganya kau dekap, maka kau akan terdesak hingga sesak

Karena harapan, impian, dan keyakinan...
Memaksa kita untuk terus berlari
Tak membiarkan berlalu kesempatan yang ada
Karena harapan, impian, dan keyakinan
Tak akan membiarkan kita berjalan tanpa tujuan

Karena harapan, impian, dan keyakinan
Mencekoki fikiran kita akan waktu
Yang terus sempit, dan ’memaksa’ kita untuk kelak dapat menjemput senyuman
Terpancar indah dari dekapan-Nya
Bagi kita, yang terus berlari demi harapan, impian, dan keyakinan
Akan kedua pencatat hidup di pundak kanan dan kiri kita...

Banyuwangi, 10 April 09

UNAS ??? SANTAPPP !!


Oleh : Riza Adrian

Waduh! UNAS nih! What?? Masih belum siap??
Weits! Anak SMPN 3 Jember punya kamus gede yang isinya siap menyatakan kalu lulus dengan nila 10,00. Um.,.. sebenarnya kalian siap atau belum sih?? Belum siap secara mental?? Kalau kita tidak segera bersiap-siap dari sekarang kita tidak akan bias mengejar ketinggalan dengan SKS (Sistem Kebut Semalam,red). Nah, kalau gitu mungkin kita bisa Bantu kamu dengan tips-tips yang dijamin manjur tenan. Oce?!

1. Buku catatan, bukan pajangan!


Perlu kalian ketahui, kalau setiap guru memberi catatan kepada kita, itu adalah bekal kita nanti buat menghadapi Ujian ataupun Ulangan. Pastikan juga kalau buku catatan kalian tu lengkap. Kalau belum lengkap, kalian bisa bikin rangkuman sendiri atau pinjem catatan si juara kelas. Kalau sudaha dapat catatan jangan lupa dibaca, sebentar saja sudah banyak ilmu yang kita dapat

2. Say No to SKS!


Ada yang udah tau SKS itu apa?! SKS itu kependekan dari ‘Sistem Kebut Semalam’ yang biasanya bikin kita tambah pusing. Secara, pelajaran dalam beberapa bulan ini kita lahap dalam waktu semalam. Mustahil! Lebih baik persiapkan dari jauh-jauh hari. Gampang kan??

3. Bikin belajarmu, lebih asyik!


Caranya gampang aja kok! Kita bisa bentuk rangkaian kata itu menjadi suatu singkatan. Singakatannya nggak usah panjang – panjang. Namanya juga singkatan, kalau panjang ya namanya panjangan. En pastikan singkatan itu hanya kamu yang tahu, plus gampang diingat.

4. Jauhi godaan setan…


Biasanya niy sering terjadi sama kita. Pasti alasannya ‘nggak ada yang ngeliat’, atau ‘cuma satu’, ‘loe kan best friend gue’, ‘Cuma satu soal terakhir yang aku nggak bisa’, dll. Nggak cuma yang bandel aja sering nyontek, si juara kelas juga pastinya pernah kan??, sebenernya sistem KBK (Kawan Bantu Kawan), kita nyontek, maupun temen kita minta contekan itu jangan dituruti. Sesungguhnya, semua hal itu akan menyesatkan dirimu. Sekalian juga ngerugikan kita.

5. Yang lalu biarlah berlalu..


Pada umunya kalau abis ulangan kita saling tukeran jawaban kan?! Biasanya tukeran jawabannya sama si juara kelas kan?! Biar bisa mereka-reka, mungkin aja kita salah 10. Yap, hal ini tu sebenaranya salah besar. Udah, biarin aja temen-temen kamu gitu terus, lagian ‘Life Must Go On’. Ngapain kita mundur kebelakang, di depan kita kan akan hal baru yang harus dihadapi?!

6. Kesiapan mental.

Kadang ada beberapa murid yang denger kata uljian aja udah teriak histeri, atau sehari sebelumnya udah masuk rumah sakit. Itu tandanya mereka itu parno, or disebut juga phobia. Gini ini, kamu harus belajar ‘fight tour phobia’. En jangan lupa! hari-harimu menjelang ulangan, isilah dengan kedamaian, dan kebahagiaan. Supaya kalau nanti uadah disodorin kertas ulangan pikiranmu jadi plong!

7. Kesiapan fisik.

Wah, kudu ekstra diperhatiin. Yang biasanya makan 1 kali sehari, diubah kebiasaanya jadi makan 3 kali sehari. Lagian sekarang juga musim ujan. Ati-ati jangan sering ujan-ujanan. Kalau jajan jangan sembarangan mending makan di rumah dengan masakan ‘made in Mama’. Dijamin lebih terjamin.

Gimana?! Udah dicerna dengan baik kan?! Selamat mencoba ^_^

Jujurlah Pada Dirimu


Karya : Kirana Dyah Chita Insani – 8B

Ujian Akhir Sekolah sudah di depan mata. Aku harus berusaha agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan aku tidak boleh menggunakan cara curang sedikitpun. Agar ibuku bangga padaku. Kasihan ibu , semenjak kepergian bapak yang tidak akan pernah kembali , dia harus banting tulang mencari nafkah untuk biaya kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya sekolahku. Akhir-akhir ini ibu sakit , tentu saja aku tidak tega melihat ibu bekerja dalam keadaan begini. Akulah yang harus menggantikannya bekerja. Ibu sempat melarang , namun aku bersikeras untuk tetap menggantikan ibu bekerja.

Seperti biasa , sepulang sekolah aku banting tulang bekerja demi biaya sekolahku dan kebutuhan sehari-hari. Aku bekerja di salah satu rumah makan , kadang-kadang aku juga berjualan koran , dan kalau hujan turun aku menjadi ojek payung. Banyak hal yang kulakukan agar semua biaya hidupku dan keluargaku tercukupi. Tidak lupa aku belajar di sela-sela waktuku bekerja. UAN tinggal seminggu lagi , namun . . . aku merasa aku belum siap untuk ujian. Aku tidak ingin aku tidak lulus. Pasti ibu sedih dan aku tidak dapat melanjutkan sekolah. Tapi aku tidak bisa berbuat curang ,p pasti aku mengecewakan ibu juga. Bagaimana ini ? Apa yang harus aku pilih ?

Hari berganti hari . . . Besok aku sudah mengikuti UAN. Aku tetap giat bekerja dan belajar meski aku tetap belum siap dengan ujian ini. Aku . . . tidak bisa. Aduh . . . bagaimana ini ? Apa sebaiknya aku membuat catatan kecil saja ? Supaya nanti aku dapat ingat sedikit dari materi yang kubaca. Daripada repot-repot untuk menghafalkan buku sebanyak ini ?

Keesokan harinya . . . Aku sudah siap ujian. Juga dengan sedikit catatan di dalam kantong seragamku. Jika nanti aku kebingungan aku hanya tinggal menarik kertas ini. Tempat ini juga strategis , ada di pojok ruangan. Tidak lama kemudian . . .

“Heh . . . Apa yang kamu lakukan ? Membawa catatan kecil di dalam ruang ujian. Mau mencontek kamu ?”
“Tidak Pak. Ini hanya coret-coretan di dalam bangku. Sumpah Pak , saya tidak mencontek sedikitpun.”
“Bohong kamu ! Kemarin para OB dan staf sudah membersihkan semua bangku. Tidak ada sedikitpun kertas , semuanya sudah di buang. Kamu . . . Keluar dari ruangan ! Kamu tidak saya perbolehkan mengikuti ujian. Kamu sudah mencontek.”

Wah . . . Teman sekelasku sudah ada yang ketahuan mencontek. Bagaimana ini , jika aku ikut dikeluarkan dari kelas. Pasti ibu akan dipanggil menghadap Kepala Sekolah dan aku tidak dapat bersekolah lagi di sini. Dan ibu pasti tidak mau menyekolahkanku ke sekolah lain , uang kami sudah tidak cukup. Bagaimana ini ? Aduh . . .
Aku begitu bodoh , membuat contekan. Ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Tuhan juga pasti marah padaku. Padahal , dahulu aku sudah pernah berjanji untuk dapat mengerjakan soal ujian tanpa menggunakan contekan. Lebih baik aku menyobek kertas ini dan membuangnya. Lagipula aku sudah belajar kan ? Tidak usah khawatir. Oh Tuhan . . . Aku amat berterima kasih padaMu karena telah membuatku sadar mana yang baik dan mana yang buruk.

Anak Indonesia Bebas Biaya Sekolah!


Oleh : Elita Ismi M. (7E)

Ada kabar gembira bagi pendidikan Indonesia ! di Januari 2009 ini anak-anak Indonesia usia SD dan SMP dapat menikmati Sekolah bebas SPP.Sebuah harapan yang sudah lama diidam-idamkan , Sekolah Indonesia bebas biaya.Para orang tua bisa bernafas lega karena Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan kebijakan yang memberlakukan sekolah gratis, terutama pada sekolah negeri tingkat pendidikan dasa mulai SD sampai SMP.

Hal tersebut terwujud berkat adanya kenaikan jumlah biaya santunan BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang di dalamnya termasuk sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), uang penerimaan siswa baru (PSB), biaya ujian sekolah dan juga BOS buku. Adapun perincian dana BOS yang akan diterima oleh tiap siswa adalah sebesar Rp. 400.000/ tahun untuk SD / SDLB di wilayah kota, Rp. 397.000/ tahun untuk SD/ SDLB di kabupaten. Sedangkan untuk siswa SMP/ SMPLB/ SMPT di kota Rp. 575.000/ tahun dan SMP/ SMPLB/ SMPT di kabupaten Rp. 570.000/ tahun.
Dengan BOS, orang tua siswa tak perlu bingung soal biaya. Angka putus sekolah akan berkurang, dan pendidikan pun akan lebih terfokus kepada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Siswa Sekolah Swasta Juga Bisa Bernafas Lega

Untuk siswa miskin yang belajar di sekolah swasta, juga tak perlu khawatir. Pemerintah juga telah menginstruksikan kepada sekolah-sekolah swasta, untuk mendata siswa yang kurang mampu dan membebaskannya dari punguntan biaya operasional sekolah dan tidak ada juga pungutan biaya yang berlebihan kepada siswa yang mampu.

Apa sih RSBI dan SBI?

RSBI adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sedangkan SBI adalah Sekolah Bertaraf Internasional. Saat ini di Indonesia terutama di kota-kota besar, banyak sekolah-sekolah yang menyamakan kurikulumnya dengan kurikulum internasional. Dari segi fasilitas pun sudah disesuaikan dengan kualitas bertaraf internasional.

Siswa Senang Belajar, Guru Tenang Mengajar.

Pemberlakuan sekolah gratis bukan berarti penurunan kualitas pendidikan. Untuk itu bukan hanya siswa saja yang diringankan dalam hal biaya, namun kini para guru juga akan merasa lega dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan akan kesejahteraan guru. Tahun 2009 ini pemerintah telah memutuskan untuk memenuhi ketentuan UUD 1945 pasal 31 tentang alokasi APBN untuk pendidikan sebesar 20%. Sehingga akan tersedianya anggaran untuk menaikkan pendapatan guru, terutama guru pegawai negeri sipil (PNS) berpangkat rendah yang belum berkeluarga dengan masa kerja 0 tahun, sekurang-kurangnya berpendapatan Rp. 2 juta.

Biaya Seragam, Ekstrakulikuler dan Studitour-nya Bagaimana?

Dari dana BOS yang diterima sekolah wajib menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), pembelian buku teks pelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta biaya perawatan operasional sekolah. Sedangkan biaya yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memiliki biaya besar, seperti: studytour (karyawisata), studi banding, pembelian seragam bagi siswa dan guru untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), serta pembelian bahan atau peralatan yang tidak mendukung kegiatan sekolah, semuanya tidak ditanggung biaya BOS. Dan pemungutan biaya tersebut juga akan tergantung dengan kebijakan tiap-tiap sekolah. Serta tentunya pemerintah akan terus mengawasi dan menjamin agar biaya-biaya tersebut tidak memberatkan para siswa dan orangtua.

Ada Bantuan dari APBD, loh!

Semua pasti berharap terealisasinya pendidikan gratis. Agar anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan dasar 9 tahun dan dapat mengangkat martabat dan derajat bangsa kita. Bagaimana jika suatu waktu terjadi hambatan atau ada sekolah yang masih kekurangan dalam pemenuhan biaya operasionalnya? Tenang saja… karena pemerintah daerah wajib untuk memenuhi kekurangannya dari dana APBD yang ada. Agar proses belajar-mengajar pun tetap terlaksana tanpa kekurangan biaya.

Sanksi Bagi Pelaku Penyimpangan Dana

Pemerintah Daerah akan memasyarakatkan dan melaksanakan kebijakan BOS tahun 2009 ini. Dan akan bertindak tegas bagi yang melanggarnya serta memberantas para pelaku penyimpangan dana tersebut. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka dana BOS akan disalurkan langsung ke rekening tiap-tiap sekolah. Dan secara khusus pemerintah akan mengirim tim pengawas untuk memonitor dana tersebut.

Senin, 06 April 2009

Cinta Tak Pernah Buta



Oleh : Betari Aisah (8A)

Terduduk mati...
Merenung buntu...
Mendengar tuli...
Menatap buta...

Namun, cinta tak pernah buta
Sungguh cinta tak pernah bisu...

Hanya terperangkap dalam kesunyian,
Atmosfer bahagia yang tak terbendungkan

Kepada cinta...
Bumi ini tersenyum
Kepada seluruh...
Cinta membalut sukma
Kepada semua...
Cinta tak pernah buta

Kamis, 26 Maret 2009

Maafkan Aku Bunda


Oleh : Eka Ambarwati-8A

Bersama angin yang berembus kencang
Kilat dan Guntur yang saling menyambar
Bersama matahari yang enggan tersenyum
Dan bintang - bintang yang enggan berkedip

Ku terbangkan puisi ini
Bersama jasadku yang terbujur kaku
Diiringi rindu yang terpendam dalam
Dan air mata sujud permohonanku

Sebuah permohonan maaf untukmu, Bunda
Karena di hari bahagiamu ini
Aku meninggalkanmu memenuhi panggilanNya
Hanya ku bingkaikan cinta setulus hati

Mungkin dengan perpisahan
Bunda akan mengerti arti sebuah pertemuan
Dan bunda akan selalu ingat
Bahwa bunda pernah memiliki aku

Jangan menangis Bunda
Karena aku tak pernah menangis,
saat aku menyakiti Bunda
Karena aku tak pernah menangis,
Saat aku melukai hati Bunda

Maafkan aku bunda
Jika di hari ulang tahunmu ini
Aku tak dapat memberimu kebahagiaan
Melainkan sebuah senyum perpisahan

Tuhan,
Tolong bisikkan padanya
Bahwa aku akan selalu disisinya
Bahwa aku akan selalu mencintainya
Bahwa aku akan selalu bersamanya

Kami Tertipu Kami Terjebak


Karya : Kirana Dyah Chita Insani

Desa kami sedang tertimpa musibah. Banyak warga yang terjangkit penyakit parah. Tidak jelas apa penyebab dari penyakit ini. Mula – mula tubuh terasa berat seakan tidak dapat berdiri lagi , kemudian badan terasa panas dan mulai memerah , lalu badan terasa nyeri seperti disayat – sayat benda tajam. Penyakit ini menular dari rumah ke rumah. Sementara itu warga yang belum terjangkit penyakit ini kebingungan mencari obatnya. Semakin hari penyakit ini semakin mewabah kemana-mana. Warga yang sakit hanya dapat pasrah menghadapi cobaan ini , warga yang belum terjangkit lebih memilih kabur dari desa ketimbang diam dan terjangkit penyakit tidak jelas ini. Belum sempat warga mengungsi ke desa sebelah , ada dokter yang ingin menolong warga dengan obat mujarabnya. Pak Dokter memberitahukan bahwa obat ini dapat menyembuhkan penyakit apa saja. Namun dia ingin diberi waktu beberapa hari untuk meracik ramuan obat yang dia punya agar semua warga dapat cepat sembuh. Dan dia meminta izin ke semua warga untuk tinggal di desa ini beberapa hari. Mulai hari itu kami bisa cukup lega dan mempunyai harapan untuk tidak menderita lagi seperti ini. Mulai saat ini desa dibagi menjadi dua bagian , bagian untuk warga yang terjangkit penyakit anh ini dan sebagian lagi untuk warga yang sehat – sehat saja.

Hari Pertama. Pak Dokter mulai mengumpulkan bahan – bahan yang dia butuhkan. Kami semua menawarkan diri untuk membantunya mengumpulkan bahan , namun dia menolak. Hmm . . . ada yang janggal di sini. Padahal bahan – bahan yang dibutuhkan ada di dalam hutan belantara yang berbahaya. Banyak hewan buas di sana. Dokter tetap tidak ingin dibantu , dia sudah membawa peralatan sendiri. Akhirnya kami hanya dapat menunggu menolongnya jika sewaktu – waktu dia terancam bahaya. Dan ketika matahari sudah bersiap – siap tenggelam di barat , Pak Dokter membawa bahan – bahan yang dibutuhkan tanpa ada luka di tubuhnya. Dia keluar dari hutan dengan selamat.

Hari Kedua. Pak Dokter meracik ramuan dari bahan – bahan yang ia dapat. Lagi – lagi , Pak Dokter mengelak untuk diberi bantuan. Katanya , “Ini Ramuan yang amat rahasia , hanya dimiliki oleh keluarga saya. Jangan ada yang melihat saya meraciknya atau Ramuan ini akan gagal dibuat.” Kami tidak dapat berbuat apa – apa lagi . Niat baik kami selalu ditolak. Kami pun melakukan aktivitas seperti biasanya.

Hari Ketiga . Pak Dokter sudah selesai meraciknya , tinggal membagikan ke semua warga. Hanya dengan uang Rp 7.500,00 saja kami sudah mendapatkan obat mujarab itu. Pak Dokter meminta uang kami terlebih dahulu , karena dia harus cepat – cepat pulang ke kota untuk melakukan tugas yang menantinya. Hmm . . . kami agak curiga dengan tingkahnya kali ini. Jika dia ingin semua warga mendapatkan obat , mengapa dia harus pergi tanpa mengatur para warga yang berebutan mengambil obat ? Sementara para warga ribut dengan pembagian obat. Kami , beberapa warga yang tidak terjangkit penyakit , mengikuti Pak Dokter ke luar desa. Namun , Pak Dokter berbelok ke arah rumah Mbah Dukun yang terkenal dengan ilmu santetnya. Kecurigaan kami semakin besar. Kami pun mencoba mendengarkan pembicaraan antara Pak Dokter dan Mbah Dukun.

“Terima Kasih Mbah Dukun. Berkat Santet Mbah Dukun , obat saya laku keras. Isi obat itu hanya air yang di campur bahan – bahan herbal biasa. Hahahahaha . . . Betapa bodohnya mereka itu.”
“Hmm . . . ya ya ya. Tapi jangan lupa , bagi – bagi hasil jerih payahnya ya ? Hahahahaha . . . !” Kata Mbah Dukun.
“Iya , tenang saja Mbah Dukun. Ini adalah uang yang saya terima. Ini merupakan keberhasilan kita menjual obat mujarab. Hahahaha . . . itu semua rekayasa kita berdua , penyakit itu hanya santet. Hahahaha . . . Dan obat itu hanya air yang dicampur berbagai bahan – bahan biasa yang tidak membawa efek apa – apa. Hahahaha . . . ini hanya strategi saya , agar saya tidak jadi bangkrut.”

Ha ? Ternyata ini semua hanya rekayasa ? Wah . . . Kami sudah tertipu , Kami terjebak bujukan Pak Dokter. Ketika mereka sedang asyik – asyiknya mengobrol , dua orang dari kami pergi ke Balai Desa untuk mengumumkan ke warga bahwa semua ini hanya rekayasa Pak Dokter dan Mbah Dukun. Para warga marah dan segera menghampiri rumah Mbah Dukun. Mereka akan meminta ganti rugi dan meminta untuk mengembalikan keadaan mereka seperti semula. Para warga benar – benar marah , sampai – sampai ada yang membawa senjata tajam. Untungnya mereka bisa mengerti kalau menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan itu melanggar etika. Dengan sigap kami semua mengepung rumah Mbah Dukun. Kami meminta pertanggung jawaban mereka berdua. Mereka berdua pun meminta maaf dan mengembalikan uang yang mereka dapatkan. Tak berapa lama kemudian , mobil Polisi datang untuk membawa mereka berdua ke balik jeruji besi. Mereka berdua sempat berusaha untuk kabur , namun kami para warga mengejar mereka dan menangkap mereka. Tangan mereka diborgol , sebagai tanda bahwa mereka telah bersalah menipu warga dengan cara seperti ini.

Semenjak kejadian itu , warga desa kami selalu waspada terhadap semua bahaya yang mengancam. Dan kami membangun sarana kesehatan di desa kami , agar kami tidak tertipu lagi dengan obat mujarab yang tidak pernah ada.

Kamis, 19 Maret 2009

HamPa Ku

Dimana mentari penyemangat
Apa guna hidup tanpa senyum
Terasa perih mendatar di jiwa
Semua hendak Kugapai

Bolehkah Kuraih
Melalui jiwa tanpa semangat
Semangat dari kawan nan jauh
Mentari pun tak bisa ku tatap

Jalan menuju kegembiraan
Terlalu jauh tuk ku gapai
Ku tertunduk di kursi itu
Tak bisa beranikan diri

Hingga ku tutup semua lembaran
Ku hanya ingat kehambaran
Merajalela dalam catatan hayat
Tak satupun yang kudapat

By : Devie Anggraeni

Kamis, 19 Februari 2009

Valentine For All

14 Februari. Apa yang terlintas di benak kawan-kawan semua ?
Ya. Hari Valentine. Hari Valentine adalah hari kasih sayang. Dimana pada hari itu kasih sayang kita, akan kita curahkan pada orang lain yang kita sayang. Biasanya kita memang sering mengidentikan kasih sayang kepada pacar saja. Sedangkan kasih sayang yang kita berikan untuk orang tua, teman-teman, saudara-saudara, dan guru sering kurang kita perhatikan.
Banyak hal yang bisa kita berikan kepada orang-orang yang kita cintai tersebut. Kita bisa melakukan sesuatu dengan membuat mereka senang dan ingin memberikan seluruh kasih sayangnya kepada kita. So, what will we do ?

Buat Orang Tua kita tercinta
Khusus untuk orang tua, di hari kasih sayang ini kita kudu full meluangkan waktu untuk membuat orang tua kita senang. Bagaimana tidak, selama ini mereka telah banyak memberikan kasih sayang tulus untuk kita. Banyak sekali hal-hal yang bisa kita lakukan, seperti berkata pada orang tua kita “I Love You Mom..I Love You Dad..” atau kita juga bisa membantu pekerjaan rumah. Contohnya : menyapu, membantu ibu memasak, dll.

Buat kawan-kawan atau saudara-saudara kita tercinta
Kita bisa menjalankan aksi damai buat teman-teman dan saudara-saudara kita. Misalnya dengan minta maaf kepada mereka. Selain itu kita juga bisa berbagi kasih buat mereka. Misalnya dengan membagikan cokelat meskipun tidak terlalu mahal. Apabila sahabat-sahabat atau saudara-saudara kita tempat tinggalnya jauh dari kita. Kita bisa mengirim SMS dengan kata-kata cinta.

Buat Guru-guru kita tercinta
Kita juga harus ingat bahwa guru-guru kita memiliki jasa-jasa yang besar. Dan mereka pun telah memberikan sebagian besar kasih sayangnya buat kita sebagai pengganti orang tua di sekolah. Kita bisa memberikan kasih sayang kepada mereka dngan cara tidak membuat guru-guru kita marah minimal dalam satu hari itu.

Kasih sayang tidak hanya dapat kita berikan kepada orang-orang yag berjasa dan berpengaruh dalam hidup kita saja, tetapi juga kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. Misalnya : pengemis, pengamen, dll. Kita bisa melakukan suatu sikap kasih sayang kepada mereka. Dengan cara memberikan sedikit senyum kepada mereka. It’s so simple!!
Tak boleh terlewatkan kasih sayang juga harus kita limpahkan terhadap Tuhan yang sudah memberikan banyak cinta buat kita

Ajeng Hayyu - 8f
Diksi Nur - 8f
Dwi Novanda - 8b
Lily Elserisa - 8b
Talitha Dinda - 8b

Sahabat

Sahabat ibarat satu janji dalam hati
Tak dapat ditulis
Tak bisa dibaca
Hanya mampu dirasakan

Sahabat tak akan sirna di makan usia
Takkan berubah karena amarah
Takkan terpisah oleh jarak
Sahabat selamnya di jiwa

Sahabat tidak akan pernah meninggalkan kita,
Dalam keadaan apa pun!
Sahabat selalu ada ketika kita butuhkan
Sahabat selalu ada ketika kita kesusahan

Sahabat merupakan kenangan,
Kenangan yang telah terukir dalam di hati kita
Yang tak dapat kita lupakan
Dan yang terindah di hidup kita

Sahabat adalah bagian dari kehidupan kita,
Yang tidak akan pernah lepas
Tanpa sahabat hidup kita hampa
Tanpa sahabat kita rapuh

Kirana D.C /8B

Di Bawah Jubah HitamMu

Kala Jubah hitamMu menyelimuti bumi
Banyak orang yang berteduh dalam bentengnya
Namun tak sedikit,
Yang hanya meratap dibawahnya

Mereka,
Yang mengerti tentang makna hidup yang sebenarnya
Mereka,
Yang beribadah diantara yang mengistiahatkan badan
Menantang malam demi sesuap nasi
Dan mereka,
Yang beristirahat beratapkan bintang-bintang

Lalu,
Jubah mana lagi yang akan kau berikan
Yang sutera pun masih menusuk ulu hati
Memberi guratan warna hidup
Yang penuh kesengsaraan dan cobaan

Di bawah Jubah hitamMu itu,
Ada ratapan.
Tangisan,
Dan do’a…

Hanya harapan yang menguatkan mereka,
Harapan agar malam ini lebih baik dari malam kemarin
Berharap pulang dengan sesuap nasi
Menyunggging senyum meski hati terasa pedih

Eka Ambarwati - 8a

Minggu, 25 Januari 2009

Cinta Sehangat Roti Panggang


Oleh : Riza Adrian Soedardi (8B)

‘Ugh. Setiap hari ku slalu sperti ini. Pagi-pagi sekali, udah keliling pasar. Nawarin dagangan Ibu. Jam 6.45 Aku udah nyampe sekolah, dengan bau pasar. Gimana nggak ? Jam setengah 6 berangkat, jam enam kurang lima belas menit udah nyampe. Bayangin aja! Satu jam di pasar sebelum berangkat sekolah ! Sebenernya, Ibu itu sayang nggak sih sama Aku ? Apa Dia nggak pernah tau. Di sekolah, aku mual dengan bau-bau yang melekat di tubuhku dicampur lagi dengan sengatan matahari pukul 12 siang. Rasanya risih. Gimana bisa dapet nilai bagus kalo belajar aja keganggu kayak gini! Banyak mau!’
*****

Della menutup buku diary-nya dan melirik jam mickey mouse yang tergantung manis di dinding. Waktu menunjukkan pukul 22.15. Tanpa membuang waktu, Della segera menyimpan diary-nya disebuah kotak kecil ,dan menarik selimut seraya berucap “Selamat malam, Ayah!”.

Pagi ini Della tidak harus berangkat pagi-pagi. Pagi ini dia hanya menitipkan dagangan Ibu di kios kecil dekat sekolahnya. Tampak Della sedang sibuk merogoh saku atas bajunya. Ibu tampak bingung dengan tingkah Della.

“Della, ada apa dengan saku-mu ? Robek ?” tanya Ibu.
“Oh, nggak kok Bu, Ini masih bagus!” jawab Della bohong.

Seolah Ibu dapat menatap kebohongan di mata Della. Ibu segera memancing pertanyaan untuk Della.

“Ummm, Della. Untuk uang saku hari ini masih ada ?” pancing Ibu. Della bingung, apa dia harus berkata ‘Ya’ atau ‘Tidak’. Meskipun ia tidak menyukai Ibunya, ada sebagian hatinya yang luruh dan berkata ‘jangan kau repotkan Ibumu!’.

“Masih Bu, kemarin tersisa cukup banyak” tuturnya karena tak ingin mengecewakan Ibu. Suasana hening. Langit di luar menjadi mendung. Della sudah membohongi Ibunya. Ibu terdiam sejenak.

“Bu, mana dagangan yang harus Aku bawa ?” seru Della mencairkan suasana. Tak urung, Ibu segera mengambil tiga loyang kue kukus yang harus dibawa Della. Tapi hari ini ada yang berbeda, Ibu juga membawakan sekotak kecil roti panggang.

“Ada pesanan lebih Bu ? Kok ada sekotak lagi ?” tanya Della terheran-heran.

“Bukan, itu roti panggang buat kamu. Biar nanti nggak jajan banyak” jawab Ibu dengan kalem.

“Oh... Makasih ya Bu. Della berangkat dulu ya...” pamit Della. Hari ini ia langsung melangkah ke sekolah.

Langit semakin gelap dan gerimis kecil mulai menghujaninya. Ups… terpaksa Della harus berteduh dulu. Della berteduh di emperan toko dan mengamankan dagangannya. Hujan tak kunjung berhenti, justru makin hebat saja. Membuat Della ingin menyumpahi musim hujan yang datang lebih awal. Jalanan menjadi sepi. Beberapa orang yang pada awalnya bertekad untuk melawan hujan, kini menyerah, turut berteduh di emperan toko ini. Dalam waktu 10 menit, trotoar ini sudah penuh sesak dengan orang yang berteduh sejenak.

Della takut akan terlambat menyerahkan dagangan Ibu ke kios dan terlambat sampai sekolah. Ia juga lupa untuk membawa mantel hujannya. Tapi, percuma saja. Mantel itu sudah penuh lubang. Jadi, tak kan ada bedanya antara menggunakan mantel dan tidak mengenakannya. Badan Della menggigil kedinginan. Ia menjadi lapar. Pagi ini dia belum sempat sarapan untuk mengisi tenaga.

Hujan tak kunjung berhenti. Perut Della terus meraung-raung. Udara dingin menusuk badannya. Sedangkan, dagangan Ibunya... Mau makan apa besok kalau dagangan hari ini tak laku. Udara ingin terus menusuk-nusuk. Ia melirik kue kukus dagangan Ibunya. ‘Hangatnya...’, tuturnya dalam hati. Tiba-tiba, seorang Ibu-ibu menghampirinya.

“Dek...” sapa Ibu-ibu tak dikenal itu. Della terlonjak kaget melihat Ibu-ibu paruh baya menghampirinya.

“Ada apa Bu ?” jawabnya berusaha sesopan mungkin.

“Ummm, ini rotinya dijual ?” tanya Ibu itu. Della semakin bingung.

“Iya...” jawab Della ragu.

“Jadi gini dek.. Ibu ini mau ke pasar untuk beli kue. Sayangnya, hujannya tak kunjung berhenti. Ibu mau beli kuenya dua loyang” sahut Ibu itu kalem. Pikiran Della makin tak karuan. Ia takut kalau besok ia tak bisa sarapan, tapi dia jug takut kalau penjaga kios marah karena Della menjual kue tersebut ke orang lain. Akhirnya Della memutuskan untuk menjual kue kukus-paling-enak-sedunia itu kepada Ibu paruh baya ini.
“Silahkan Bu. Satu loyangnya, Rp 15.000. Kalau dua loyang jadi Rp 30.0000” sahut Della bersemangat.

“Oooo... ini uangnya, pas kan?! Bisa saya bawa pulang sekarang ?” tanya ibu itu lagi seraya memberikan tiga lembar uang bernilai sepuluh ribu.

“Silahkan Bu, terima kasih telah membeli kue buatan Ibu saya...” jawab Della dengan senyum mengembang. Tak lama, banyak pembeli yang datang dan memuji kue buatan Ibu Della. Della senang bukan kepalang.

Hujan mulai reda. Perut Della tetap meraung-raung. Upsss... Della lupa kalau Ibu membawakannya roti pangggang. Dikeluarkan bekalnya. Melihat jam tangan, masih ada waktu 20 menit sebelum bel masuk sekolah. Tanpa ragu, Della melahap roti panggangnya yang masih hangat. Enak...pikirnya. Della pun menyadari... tiada satu orang pun yang dapat mengerti keadaannya.... kecuali Ibunya. Hangatnya roti panggang merasuk kedalam hatinya dan ia tahu. Hangat yang ia rasakan adalah hangat rasa cinta ibunya.... Dan kini, esok, dan selamanya... ia tak kan mengeluh untuk berkecamuk dengan bau pasar untuk Ibunya....

Kamis, 01 Januari 2009

Wonderful Christmas

Oleh : Lyly Elserisa (8B)

Teman – teman pasti sudah tahu bukan? Kalau Natal itu diperingati setiap 1 tahun sekali, yaitu tanggal 25 Desember. Menjelang Natal atau bahkan di awal bulan Desember toko- toko banyak yang sudah dihiasi dengan nuansa Natal. Entah dengan pohon Natal yang beraneka ragam warna dan modelnya, boneka santa clause yang lucu – lucu. Sampai accessories yang berhubungan dengan Natal. Seperti: kado- kado di bawah pohon Natal dan lilin - lilin Natal. Semuanya kebanyakan bernuansa merah dan hijau. Hiasan- hiasan di atas bukan hanya sebagai hiasan yang ikut memeriahkan Natal saja lho. Setiap hiasan tersebut memiliki makna yang berbeda- beda. Pasti teman – teman ingin tahu apa saja makna hiasan- hiasan Natal tersebut terlebih arti Natal itu sendiri, bukan??? Baca maknanya di bawah ini ya!


Pohon Natal

Pasti teman- teman sudah tahu bagaimana bentuk pohon Natal. Pohon Natal yang dibuat dari pohon cemara ini merupakan tradisi umat kristiani dalam merayakan Natal. Pohon Natal ini berawal dari tradisi Negara Jerman saat menyambut musim dingin. Biasanya mereka memasang pohon Natal di rumah-rumah mereka dengan dihiasi buah- buahan. Tetapi seiring berkembangnya teknologi pohon Natal pun dihias dengan berbagai macam accessories sehingga menjadi indah. Di sini pohon Natal merupakan symbol untuk menggambarkan Natal yang indah dan membawa kedamaian.





Santa Clause

Tahu Bapak Tua Berjenggot Putih, gendut, dan bertopi merah itu nggak? Yang slalu bilang sepert ini nih “hohoho” Yang selalu membawa kado buat anak – anak kecil. Ada banyak cerita rakyat dari benua Eropa yang menceritakan tentang sejarah santa clause. Cerita – cerita ini tidak ada yang sama atau beragam. Karena santa clause identik dengan hadiah, seharusnya kita memaknanai santa clause sebagai motivasi agar kita berbuat baik. Berbuatlah baik tidak hanya pada Hari Natal saja, tapi seterusnya agar Tuhan memberikan berkatNya melalui Santa Clause-Santa Clause lainnya, bukan hanya Bapak Tua Berjenggot Putih itu.




Hadiah- hadiah Natal

Hadiah- hadiah Natal ini sebagai simbol hari Natal yang harus dimaknai dengan berbagi kasih untuk sesama. Kita bisa memaknainya dengan memberikan sebuah bingkisan kecil di hari Natal buat orang yang lebih membutuhkan daripada kita. Jadi anggapan orang yang menilai hadiah natal sebagai simbol konsumerisme dan foya- foya itu tidak benar. Karena justru dengan hadiah- hadiah ini kita bisa berbagi dengan sesama kita.






Lilin- Lilin Natal

Lilin- lilin Natal di sini bermakna sebagai simbol Natal yang penuh cahaya. Di mana cahaya terse
but harus bisa membuat Natal itu sendiri damai tanpa keredupan dan kesedihan.